Wednesday, June 25, 2014

CATATAN DAKWAH DI PESATREN ALAM KHOIROUMMAH



CATATAN DAKWAH DI PESATREN ALAM KHOIROUMMAH

Sebelum Tahun 2009

Dakwah pendidikan di pesantren alam khoiroummah dimulai dari mushola kecil dengan ukuran hanya 2m x 1,5 m dan tinggi tidak lebih dari 2 meter. Pada saat itu animo anak-anak untuk mengaji sangatlah tinggi sehingga mesjid yang kecil itu penuh sesak  bahkan kadang anak harus bergantian dengan menunggu terlebih dahulu di luar.

Ketika itu pengajarnya Cuma satu orang yaitu Ustdz iwan Mulyadi seorang perantau dari jelekong baleendah yang menikah dengan orang pribumi. Dengan kemampuan ilmu yang terbatas namun panggilan jiwa beliau untuk mengamalkan apa yang dimilikinya begitu tinggi sehingga dengan penuh kesabaran dan ketekunan tanpa harapan imbalan apapun selain ridho Allah pengajian anak-anak itu terus berjalan.

Ketika saya berkunjung dalam rangka pulang menjenguk orang tua, saya melihat peristiwa itu dan merasa begitu prihatin dimana saya sendiri yang nota bene merupakan putra daerah dikaruniai oleh Allah berkesempatan mengenyam pendidikan lebih tinggi sementara dalam pengamalan dan dakwah kalah oleh beliau. Dari sinilah saya terinsfirasi untuk menguatkan hati dan memfokuskan diri berjuang membantu beliau sekaligus mengabdikan diri pada Allah melalui pendidikan Agama di kampung ini.

Berbekal semangat motivasi dari atasan saya bernama Kang Badri, bahwa sukses itu berawal dari mimpi, bahwa mimpi itu adalah penyemangat hidup, mimpi itu adalah sesuatu yang diperjuangkan, maka saya yakinkan mimpi mendirikan pesantren di kampung sendiri inilah yang pantas saya perjuangkan dengan mengorbankan segenap kemampuan saya.

Masih teringat bagaimana pertemuan masyarakat yang pertama saya rintis adalah pada awal syawal dimana hadir lebih dari 20 orang tua dan tokoh masyarakat dalam rangka bagaimana memperbesar mushola yang ukuran 2 x 1,5 mter itu.  Dengan izin Allah pertemuan pertma itu berjalan sangat lancar, dimana semua masyarakat setuju dan Allah berikan hidayah kepada orang tua saya dengan mewakafkan tanah seluas 10 tumbak untuk pembangunan tersebut.

Sejak saat itu saya berusaha mengumpulkan dana, dengan modal awal sebesar 2,5 juta yang merupakan uang untuk menyewa rumah saya batalkan demi menjadi starter pembangunan. Tiga bulan dari pertemuan terkumpullah batu, semen dan pasir akhirnya diadakan gotong royong pertama yaitu perataan tanah dan penggalian pondasi dengan diketuai oleh Ketua MUI desa ibun dan Tokoh Ulama ibun bapa ajid.

Sungguh diluar rencana, dalam rapat kami akan membangun mesjid ukuran 4x6 meter dengan bangunan setengah permanen. Namun Allah berkehendak lain, bangunan itu menjadi 81 m persegi dengan menggunakan pengecoran dan slup beton sehingga enam bulan pertama pembanguna terhenti dan mesjid masih belum bisa di pergunakan karena keterbatasan dana.



Tahun 2010

Pada awal 2010 mesjid belum juga selesai sehingga saya merasa risau, dengan targetan mesjid harus bisa dipergunakan pada saat ramadhan, maka saya terus meningkatkan pengumpulan dana terutama dari teman-teman di perusahaan tempat saya berhidmat yakni BRC, berbekal dari bantuan pemilik BRC dan pemilik Arohmah berkah nusantara serta hasil penjualan kalender mesjid pun bisa dilanjutkan. Dan untuk pertamakalinya romadon 1431 bisa dipergunakan untuk terawih walaupun masih belum sempurna.

Saya sangat menyadari akan pemahaman masyarakat di daerah yang masih tradisional, makanya selain memikirkan bagaimana pembangunan berlanjut tapi juga bagaimana agar pemahaman masyarakat yang tradisional ini bisa sedikit-sedikit mendapatkan pencerahan. Sejak saya memimpin sholat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda kemudian pada saat sholat subuh saya tidak melakukan kunut perhatian masyarakat mulai berubah.  Ini ditunjukan dengan terus berkurangnya masyarakat yang mengikuti pengajian dan perkembangan isu-isu di masyarakat, sehingga gotong royongpun  hanya dihadiri oleh kerabat dan tetangga dekat.
Dari situ kemudian saya berpikir untuk bagaimana agar dakwah ini tidak hanya dilakukan dalam mesjid saja tapi dilakukan dan di aflikasikan dalam ekonomi dan pensejahteraan masyarakat. Kampung saya terkenal dengan kampung yang sangat kurang sekali dalam kegiatan keagamaan terlebih disaat hari raya kurban masih sangat jarang sekali orang yang berkurban.  Sisi inilah yang membuat saya mengajukan proposal kepada DPU DT untuk mengadakan tebar kurban di kampung saya dan alhamdulillah pada waktu itu 5 ekor kambing kami sembelih demi menyuburkan dakwah dikampung ini, dan hasilnya masyarakat merasakan keberadaan kegiatan mesjid kami terutama anak-anak yang mengaji menjadi lebih meningkat lagi.
Dan momen ini kami gunakan untuk meningkatkan sedikit demi sedikit dari pengajian biasa menjadi Madrasah diniyah takmiliyah dengan nomor statistik 311.2.32.04.2095 1 . saya memiliki keyakinan bila mengubah masyarakat itu memang susah dan merupakan proses yang panjang dan  bisa dimulai dengan mengubah generasi mudanya. 

Tahun 2011

Tahun 2011 perjuangan pendidikan kami lanjutkan dengan membuka layanan Pendidikan anak Usia Dini dan untuk pertamakalinya juga anak-anak di perbatasan ini dapan mengikuti pendidikan usia dini. Dengan memanfaatkan bangunan pinjeman dari tetangga kami menjalankan aktivitasnya, sebagai starter pengajarnya adalah istri sendiri yang alhamdulillah lebih cocok karena merupakan lulusan D2 PGRA.

Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan masalah yang mewarnainya, PAUD khoiroummah pun demikian dari mulai tidak memiliki gedung, tak ada fasilitas bermain sampai SDM guru yang tidak ada sementara kami masih belum bisa bila menetap terus di sana. Oleh karena itu kami melakukan pengkaderan dengan mendidik tenaga guru lokal yaitu istrinya ustadz iwan bu rosmaya dan juga Bu hen-hen. 

Beberapa bulan alhamdulillah berjalan cukup lancar walaupun diluar timbul isu bahwa PAUD ini akan segera bubar karena pengajar aslinya tidak bisa menetap dan hanya digantikan dengan pengajar yang hanya lulusan SMP, cibiran seperti itu sedikit menggoyahkan kami terutama kader yang barusaja kami didik, namun kami terus berikan semangat sehingga alhamdulillah PAUD angkatan pertama bisa mengikuti pelajaran sampai akhir.

Persoalan berikut adalah pada saat penerimaan siswa tahun kedua, kami merasa sangat kepayahan  namun dengan di cara didekati dan didatangi kerumah-rumah akhirnya ada juga. Permaslaahan berikutnya setelah berjalannya Pembelajaran tinggal bagaimana meningkatkan kualitas hasil dari pembelajaran, karena anak itu akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan ilmu dan kreativitas gurunya oleh karena itu tak henti-hentinya saya mendelegasikan para guru untuk mengikuti setiap rapat dan juga pelatihan pelatihan.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Ditahun 2011 juga saya mengumpulkan para petani dan peternak untuk membentuk kelompok tani yang diberinama MUCEKIL dimana kelompok tani ini merupakan wadah berbagi pengetahuan dan juga wawasan baik antar petani, atau mendatangkan penyuluh maupun dengan melakukan kunjungan ke peternakan dan kelompok tani lainnya.

Taun 2012

Tahun 2013
Tahun didirikannya MI Khoiroummah.

No comments:

Post a Comment