CATATAN DAKWAH DI PESATREN ALAM KHOIROUMMAH
Sebelum Tahun 2009
Dakwah pendidikan di pesantren alam khoiroummah dimulai dari
mushola kecil dengan ukuran hanya 2m x 1,5 m dan tinggi tidak lebih dari 2
meter. Pada saat itu animo anak-anak untuk mengaji sangatlah tinggi sehingga
mesjid yang kecil itu penuh sesak bahkan
kadang anak harus bergantian dengan menunggu terlebih dahulu di luar.
Ketika itu pengajarnya Cuma satu orang yaitu Ustdz iwan
Mulyadi seorang perantau dari jelekong baleendah yang menikah dengan orang
pribumi. Dengan kemampuan ilmu yang terbatas namun panggilan jiwa beliau untuk
mengamalkan apa yang dimilikinya begitu tinggi sehingga dengan penuh kesabaran
dan ketekunan tanpa harapan imbalan apapun selain ridho Allah pengajian anak-anak
itu terus berjalan.
Ketika saya berkunjung dalam rangka pulang menjenguk orang
tua, saya melihat peristiwa itu dan merasa begitu prihatin dimana saya sendiri
yang nota bene merupakan putra daerah dikaruniai oleh Allah berkesempatan
mengenyam pendidikan lebih tinggi sementara dalam pengamalan dan dakwah kalah
oleh beliau. Dari sinilah saya terinsfirasi untuk menguatkan hati dan
memfokuskan diri berjuang membantu beliau sekaligus mengabdikan diri pada Allah
melalui pendidikan Agama di kampung ini.
Berbekal semangat motivasi dari atasan saya bernama Kang
Badri, bahwa sukses itu berawal dari mimpi, bahwa mimpi itu adalah penyemangat
hidup, mimpi itu adalah sesuatu yang diperjuangkan, maka saya yakinkan mimpi mendirikan
pesantren di kampung sendiri inilah yang pantas saya perjuangkan dengan
mengorbankan segenap kemampuan saya.
Masih teringat bagaimana pertemuan masyarakat yang pertama
saya rintis adalah pada awal syawal dimana hadir lebih dari 20 orang tua dan
tokoh masyarakat dalam rangka bagaimana memperbesar mushola yang ukuran 2 x 1,5
mter itu. Dengan izin Allah pertemuan
pertma itu berjalan sangat lancar, dimana semua masyarakat setuju dan Allah
berikan hidayah kepada orang tua saya dengan mewakafkan tanah seluas 10 tumbak
untuk pembangunan tersebut.
Sejak saat itu saya berusaha mengumpulkan dana, dengan modal
awal sebesar 2,5 juta yang merupakan uang untuk menyewa rumah saya batalkan
demi menjadi starter pembangunan. Tiga bulan dari pertemuan terkumpullah batu,
semen dan pasir akhirnya diadakan gotong royong pertama yaitu perataan tanah
dan penggalian pondasi dengan diketuai oleh Ketua MUI desa ibun dan Tokoh Ulama
ibun bapa ajid.
Sungguh diluar rencana, dalam rapat kami akan membangun
mesjid ukuran 4x6 meter dengan bangunan setengah permanen. Namun Allah
berkehendak lain, bangunan itu menjadi 81 m persegi dengan menggunakan
pengecoran dan slup beton sehingga enam bulan pertama pembanguna terhenti dan
mesjid masih belum bisa di pergunakan karena keterbatasan dana.
Tahun 2010
Pada awal 2010 mesjid belum juga selesai sehingga saya
merasa risau, dengan targetan mesjid harus bisa dipergunakan pada saat
ramadhan, maka saya terus meningkatkan pengumpulan dana terutama dari
teman-teman di perusahaan tempat saya berhidmat yakni BRC, berbekal dari
bantuan pemilik BRC dan pemilik Arohmah berkah nusantara serta hasil penjualan
kalender mesjid pun bisa dilanjutkan. Dan untuk pertamakalinya romadon 1431
bisa dipergunakan untuk terawih walaupun masih belum sempurna.
Saya sangat menyadari akan pemahaman masyarakat di daerah
yang masih tradisional, makanya selain memikirkan bagaimana pembangunan
berlanjut tapi juga bagaimana agar pemahaman masyarakat yang tradisional ini
bisa sedikit-sedikit mendapatkan pencerahan. Sejak saya memimpin sholat tarawih
dengan jumlah rakaat yang berbeda kemudian pada saat sholat subuh saya tidak
melakukan kunut perhatian masyarakat mulai berubah. Ini ditunjukan dengan terus berkurangnya
masyarakat yang mengikuti pengajian dan perkembangan isu-isu di masyarakat,
sehingga gotong royongpun hanya dihadiri
oleh kerabat dan tetangga dekat.
Dari situ kemudian saya berpikir untuk bagaimana agar dakwah
ini tidak hanya dilakukan dalam mesjid saja tapi dilakukan dan di aflikasikan
dalam ekonomi dan pensejahteraan masyarakat. Kampung saya terkenal dengan
kampung yang sangat kurang sekali dalam kegiatan keagamaan terlebih disaat hari
raya kurban masih sangat jarang sekali orang yang berkurban. Sisi inilah yang membuat saya mengajukan
proposal kepada DPU DT untuk mengadakan tebar kurban di kampung saya dan
alhamdulillah pada waktu itu 5 ekor kambing kami sembelih demi menyuburkan
dakwah dikampung ini, dan hasilnya masyarakat merasakan keberadaan kegiatan
mesjid kami terutama anak-anak yang mengaji menjadi lebih meningkat lagi.
Dan momen ini kami gunakan untuk meningkatkan sedikit demi
sedikit dari pengajian biasa menjadi Madrasah diniyah takmiliyah dengan nomor
statistik 311.2.32.04.2095 1 . saya memiliki keyakinan bila mengubah masyarakat
itu memang susah dan merupakan proses yang panjang dan bisa dimulai dengan mengubah generasi mudanya.
Tahun 2011
Tahun 2011 perjuangan pendidikan kami lanjutkan dengan
membuka layanan Pendidikan anak Usia Dini dan untuk pertamakalinya juga
anak-anak di perbatasan ini dapan mengikuti pendidikan usia dini. Dengan memanfaatkan
bangunan pinjeman dari tetangga kami menjalankan aktivitasnya, sebagai starter
pengajarnya adalah istri sendiri yang alhamdulillah lebih cocok karena
merupakan lulusan D2 PGRA.
Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan masalah yang
mewarnainya, PAUD khoiroummah pun demikian dari mulai tidak memiliki gedung,
tak ada fasilitas bermain sampai SDM guru yang tidak ada sementara kami masih
belum bisa bila menetap terus di sana. Oleh karena itu kami melakukan
pengkaderan dengan mendidik tenaga guru lokal yaitu istrinya ustadz iwan bu
rosmaya dan juga Bu hen-hen.
Beberapa bulan alhamdulillah berjalan cukup lancar walaupun
diluar timbul isu bahwa PAUD ini akan segera bubar karena pengajar aslinya
tidak bisa menetap dan hanya digantikan dengan pengajar yang hanya lulusan SMP,
cibiran seperti itu sedikit menggoyahkan kami terutama kader yang barusaja kami
didik, namun kami terus berikan semangat sehingga alhamdulillah PAUD angkatan
pertama bisa mengikuti pelajaran sampai akhir.
Persoalan berikut adalah pada saat penerimaan siswa tahun
kedua, kami merasa sangat kepayahan namun dengan di cara didekati dan didatangi
kerumah-rumah akhirnya ada juga. Permaslaahan berikutnya setelah berjalannya
Pembelajaran tinggal bagaimana meningkatkan kualitas hasil dari pembelajaran,
karena anak itu akan mendapatkan sesuatu sesuai dengan ilmu dan kreativitas
gurunya oleh karena itu tak henti-hentinya saya mendelegasikan para guru untuk
mengikuti setiap rapat dan juga pelatihan pelatihan.
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Ditahun
2011 juga saya mengumpulkan para petani dan peternak untuk membentuk kelompok
tani yang diberinama MUCEKIL dimana kelompok tani ini merupakan wadah berbagi
pengetahuan dan juga wawasan baik antar petani, atau mendatangkan penyuluh
maupun dengan melakukan kunjungan ke peternakan dan kelompok tani lainnya.
Taun 2012
Tahun 2013
Tahun didirikannya MI Khoiroummah.
No comments:
Post a Comment